Sabtu, 08 Desember 2012

In Memoriam.. James “The Rev” Sullivan…




Terlahir dengan nama James Owen Sullivan pada 10 Februari 1981, dia adalah personel paling tua di band  Avenged Sevenfold. Nick name-nya, The Rev, merupakan kependekan dari The Reverend Tholomew Plague, nama yang dipilih sebagai nama panggungnya.


Semasa kariernya bersama Avenged Sevenfold, “The Rev” pernah memberi kontribusi dalam penggarapan single “A Little Piece of Heaven.” Selain menjadi pemain drum, ia juga penyanyi latar di grup bentukan tahun 1999 itu. Bahkan, pria yang dikenal badung selama remaja itu sempat menjadi penyanyi utama pada grup musik Pinkly Smooth.

Influence bermusiknya datang dari musisi-musisi hebat macam Mike Portnoy-nya Dream Theater, Vinnie Paul-nya Pantera, dan Dave Lombardo (Slayer). Dia juga diketahui menyukai band-band seperti Rancid, The Transplants, dan Slayer.


Sebelum bermain di Avenged Sevenfold, The Rev sebelumnya adalah drummer band ska bernama Suburban Legends. Bersama band inilah dia untuk pertama kalinya merilis sebuah album rekaman. Itu adalah debut album Suburban Legends yang berjudul Origin Edition. Saat album ini rilis pada 1999, The Rev, baru berusia 18 tahun.

Berkat permainan drum-nya yang ciamik, pabrikan drum terkenal, Drum Workshop (DW) meminangnya. Itu sebabnya sejak 2003 dia selalu terlihat setia menggunakan drum ini. Selain DW, dia juga disponsori oleh Sabian, Pro-Mark dan Evans.

The Rev adalah anak tunggal. Pada masa kecilnya, dia seringkali dikeluarkan dari sekolah. The Rev juga sudah tujuh kali masuk penjara karena kejadian-kejadian seperti berkelahi di dalam bar. Kehidupan macam itulah yang mengisi masa remaja Jimmy. Beruntung dia diselamatkan oleh musik yang memang sudah hobinya sejak kecil.


Kalau ngomongin masalah musikalitas, Jimmy termasuk musisi yang multi-instrumentalis. Meski lebih dikenal sebagai seorang penggebuk drum, dia sebenarnya menguasai banyak instrumen. Instrumen kedua yang dia kuasai setelah drum adalah piano. Selain itu, dia juga gape buat main bas dan gitar. Dan jangan lupa, dia juga bisa bernyanyi dengan baik. Jadi, The Rev berperan baik sebagai musician, drummer, songwriter dan percussionist. Genre musik yang dia mainkan juga beragam, mulai dari metalcore, hardrock, heavy metal, third wave, ska, avant-garde metal, hardcore punk.

Sepeninggal The Rev, A7X kesulitan dalam penggarapan album kelima mereka. Tapi, keberuntungan berpihak kepada mereka. Mike Portnoy, drummer Dream Theater, bersedia membantu penggarapan proyek album tersebut. Tidak diduga, Mike Portnoy mengikuti perkembangan A7X dan menjadi salah satu fan A7X. Bisa dibayangkan betapa bahagianya The Rev di alam sana, mengetahui bahwa posisinya sekarang telah diisi oleh idolanya.

Untuk mengenang sang sahabat,  M. Shadows merejah tubuhnya dengan tattoo baru yang bergambar The Rev. Itu agar The Rev selalu bersamanya. Selain itu Mike Portnoy yang didaulat mengisi posisi The Rev juga menambah tattoo ditubuhnya dengan lambang deathbat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar